MARTIRNEWS.COM - Aksi Presiden Jokowi membagi-bagikan sembako di jalan menuai pro-kontra. Sebagian pihak menilai hal itu bentuk kede...
MARTIRNEWS.COM - Aksi Presiden Jokowi membagi-bagikan sembako di jalan menuai pro-kontra.
Sebagian pihak menilai hal itu bentuk kedekatan Jokowi dengan rakyat. Namun sebagian yang lain menganggapnya tak lebih dari pencitraan.
Analis sosial politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) memiliki pandangan berbeda.
Menurutnya, tindakan itu malah membuat malu bangsa Indonesai dengan negara tetangga.
Alasannya, aksi itu dilakukan Jokowi dengan cara amatiran.
Ia menilai, sebagai seorang kepala negara, Jokowi sejatiny memiliki kewenangan besar dalam setiap kebijakan.
Salah satunya adalah memerintahkan bawahannya untuk melaksanakan instruksi dan perintahnya.
“Padahal seorang presiden mempunyai kewenangan yang sangat besar untuk memerintahkan jajaran di bawahnya,” ujarnya kepada RMOL, Selasa (28/4/2020).
Selain itu, Jokowi juga semestinya bisa memanfaatkan data pemerintah selama ini.
“Gunakan data penduduk yang tepat untuk memastikan bahwa pembagian sembakonya tepat sasaran,” sambungnya.
Dengan aksi bagi-bagi sembako di jalan itu, menunjukkan bahwa kepala negara telah kehilangan kemampuan membuat kebijakan yang tepat untuk rakyatnya.
“Sebaiknya Jokowi hentikanlah pola pola seperti itu,” tegas Direktur Eksekutif Center for Social Political Economic and Law Studies (CESPELS) ini.
Bahkan kata Ubedilah, tindakan Presiden Jokowi juga akan membuat malu bangsa dihadapan negara-negara lain.
“Malu dengan negara tetangga,” tuturnya.
“Sebab kesan yang muncul itu maaf kepala negara cara mengelola negaranya kampungan banget atau amatiran,” ujar dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi dua kali membagi-bagikan sembako di jalan.
Pertama, dilakukan dengan memberikan sembako kepada ojol di kawasan Harmoni, Jakarta Pusat pada 9 April lalu.
Kedua, memberikan sembako kepada para tukang becak di Jalan Raya Kedung Halang, Bogor pada 26 April kemarin.
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono malah meminta Jokowi terus melakukan aksi serupa.
Sebaliknya, anak buah Prabowo Subianto itu mempertanyakan para bawahan Jokowi yang terkesan berdiam diri.
Sumber: pojoksatu