MARTIRNEWS.COM - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie mengibaratkan hubungannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) &...
MARTIRNEWS.COM - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie mengibaratkan hubungannya dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) "panas-dingin".
Marzuki Alie dan enam kader Demokrat dipecat secara tidak hormat dari partai. Keenam politisi ini dianggap bersalah karena berupaya mengambilalihan kepemimpinan partai.
DPP Demokrat menilai, menganggap Marzuki dan lima kader lainnya telah melakukan melanggar etika partai.
Marzuki dianggap bersalah karena bertingkah laku buruk dengan tindakan, dan disampaikan di media massa tentang kebencian serta permusuhan kepada Partai Demokrat.
Marzuki mengatakan beberapa kali mencoba untuk berkomunikasi dengan Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Saya sudah menyampaikan pesan melalui aplikasi WhatsApp ke Pak SBY. Saya sampaikan, Pak SBY saya difitnah, saya dituduh oleh saya sebutkan nama-namanya," kata Marzuki saat berbincang bersama jajaran redaksi Tribun Network di Jakarta, Kamis (04/03/2021) kemarin.
Marzuki menilai belum ada upaya klarifikasi dari DPP Demokrat. "Lalu saya jelaskan, kalau tidak bisa dibuktikan saya minta aturan partai ditegakkan," katanya.
Menurut Marzuki, ada Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat, untuk melakukan upaya klarifikasi.
"Padahal saya bilang, mencuri ayam pun tertangkap tangan tetap di BAP. Kan harus dilihat ada pasal-pasalnya. Apa ada niat dia mencuri, apa karena keterpaksaan hal-hal yang meringankan, apa ada hal-hal yang memberatkan," katanya.
"Fitnah itu ada kode etiknya, dan itu cukup keras sanksinya. Saya tunggu sehari, dua hari, belum ada (klarifikasi). Akhirnya, saya menyampaikan ke publik. Saya sengaja singgung ketua umum. Bahwa yang menyampaikan ke publik ini ring satunya AHY," kata Marzuki Alie.
Dikatakan, ketika itu diharapkan AHY bertindak dan melakukan klarifikasi. Namun hal itu tidak dilakukan.
"Artinya saya sudah berusaha untuk mempertanyakan. Tapi tidak juga direspon sama sekali," katanya.
"Ini sudah tidak main-main. Kalau fitnah ini sengaja dilakukan DPP, artinya ketua umum kan terlibat. Kalau ketua umum terlibat, saya wajib memulihkan nama baik saya," kata mantan Ketua DPR RI.
Menurut Marzuki Alie, kalan melanggar etika, sanksi tidak langsut dipecat. Kecuali pelanggaran yang dikategorikan penghianat, juga , melakukan tindak pidana korupsi maka sanksinya dipecat.
Sumber: tribunnews